Wednesday 10 May 2017

Cerpen Remaja "Kata-kata manis untuk Wanita-ku"



Kata-kata manis untuk Wanita-ku
 Aku tulis sajak ini untuk menghibur hatiku, sementara aku tak ingin mengingatmu untuk beberapa hari ini. Tetapi tetap kuingat tutur katamu yang tak semamis air tebudan juga kuingat semua pertengkaran kita setiap kali aku ataupun kau yang salah.
                Kita tidak bersama untuk beberapa waktu kedepan, kau di sana bersama mereka orang-orang yang kau cintai, aku juga mencintainya namun aku disini sendiri seperti nasib yang menghukumku ketika aku salah padamu. Memang tidak mudah menghadapi rintangan yang ada di sini kuyakin kaupun tahu itu karena kau lebih dulu menjalani nasib ini dari pada aku. Suka duka yang masih terlintasdi fikiranku mungkin jadi hal yang istimewa sekarang.
                Penyemangatku, kini kau jauh dariku disini aku mencoba melawan rasa yang membuatku resah ini. Kau tahu sekarang penyemangatku adalah coretan-coretan halus milik orang-orang besar. Dapat kau katakan aku plagiat sekarang karena tulisan-tulisan ini tak sepenuhnya dariku, namun kuharap kau tahu aku bagaikaan seorang anak yang baru belajar untuk tidak meminum ASI. Maafkan aku semua yang indah telah kita lalui aku lupakan untuk sejenak.
                 W.S Rendra mengatakan ”Hidup tidak untuk mengeluh dan mengaduh”. Disini aku bercermin pada perkataan itu. Berusaha untuk tidak mengeluh tidak menjatuhkan air mata seperti aku biasanya, aku sadar semua ocehanmu yang pahit dan hingga terkadang ingin mengantarkan tangan ini ke mulutmu kini membuatku bangkit. Bangkit untuk menjadi dewasa dan berusaha menyesuaikan diriku menjadi masyarakat yang sebenarnya.
                Tak mudah memang tapi yakinlah aku bisa melewati ini tanpamu, aku merasakan perbedaan yang sangat drastis antara aku dengan orang-orang baru yang kini ada bersamaku. Bisa kau katakan aku memiliki kepribadian “menghindar” kesalahan mungkin terjadi padaku karena sulitnya berinteraksi bersama orang sebaya.
                Yah......... memang ini nasib yang harus aku jalani sekarang. Sulit memang memahami watak seorang anak yang masih labil, tak usah kuhiraukan harusnya jalani saja semua seperti katamu  karena mereka tak mungkin selalu bersamaku setiap saat seperti dulu hidupmu yang kau jalani bersamaku dan orang-orang yang mengerti kita.
                1 tahun 6 bulan bukan waktu yang sedikit untuk di tempuh dengan jalan yang terjal. Mungkinkah tulisan ini meragukan takdir tuhan yang di berikan padaku ??? aku kira “iya” aku meragukan takdir nasib ke depannya nanti. Walaupun tidak baik katamu untuk memforsir diri agar menjadi selalu yang pertama namun akan kupaksa diri ini agar selalu menjadi yang utama dan selalu pertama. Aku kira kau tahu jawaban dari kemauan diriku yang bodoh ini.
                Sayang jangan kau terlalu fikirkan aku, lepaskan saja seperti saat kau memiliki konflik denganmu. Aku disini hanya butuh do’amu dan orang yang kini bersamamu di sana, karena do’a itu yang nantinya mengantarkan aku pada keberhasilan dan keinginanku. Aku kira kau memiliki keinginan yang sama sepertiku, karena kita sama-sama wanita yang dilahirkan dari rahim yang sama. Tapi nasib kita mungkin yang berbeda walaupn tujuan kita sama. Sama-sama ingin membahagiakan wanita tua yang sekarang telah menginjak usia 40. Aku harap kamu mengerti perasaan gadis remaja yang kau punya saat ini walaupun ia tak bisa mengatakan kata”Sayang” padamu saat bertemu. 

Di tulis oleh : Devy Avinda

No comments:

Post a Comment